Lingkungan yang berdebu
Salah satu penyebab bersin tidak kunjung mereda adalah berada pada lingkungan yang kotor dan berdebu. Sebab, debu dapat lebih mudah masuk ke saluran hidung hingga menyebabkan iritasi.
Hal ini pun lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki alergi debu. Biasanya, bersin akan disertai dengan gejala lainnya, seperti hidung yang berair, hidung gatal, dan mata yang memerah.
Jika kamu mengalami alergi, coba gunakan rekomendasi obat alergi pada artikel berikut ini: “5 Rekomendasi Obat Gatal karena Alergi dengan Resep Dokter”.
Perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat membuat kamu mengalami bersin yang tak kunjung mereda. Biasanya, hal ini rentan terjadi saat suhu dingin, seperti saat musim hujan atau musim dingin.
Namun, suhu tubuh biasanya dapat beradaptasi dengan suhu yang baru. Setelah menyesuaikan diri, bersin bisa mereda secara perlahan dengan sendirinya.
Kapan Anda Harus ke Dokter?
Bila Anda sudah mencoba beberapa tips di atas, tetapi sakit kepala terus-menerus masih terjadi, jangan menunda untuk periksa ke dokter spesialis saraf. Selain itu, pemeriksaan dengan dokter spesialis juga diperlukan untuk keluhan yang ditandai dengan sakit kepala seperti berikut ini:
Baca juga: Terapi Akupunktur Tangani Migrain yang Mengganggu
Pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai. Jadi, kondisi ini tidak menyebabkan aktivitas Anda terganggu. Selain itu, penanganan yang sesuai juga diperlukan untuk mencegah komplikasi sakit kepala terus-menerus, baik berupa gangguan tidur, kecemasan, depresi, maupun gangguan psikologis lainnya.
Berbagai penanganan yang diberikan oleh dokter spesialis saraf di RS Pondok Indah akan membantu Anda pulih dengan lebih cepat. Sebab, dokter spesialis kami telah didukung dengan fasilitas medis berteknologi terbaru. Sehingga proses pemeriksaan, maupun penanganan bisa lebih maksimal. Jadi, jangan biarkan sakit kepala terus-menerus mengganggu aktivitas Anda dengan memeriksakan diri ke RS Pondok Indah caang terdekat, sekarang juga!
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Bersin Terus Menerus
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala bersin terus menerus, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Dokter di Halodoc berikut memiliki pengalaman selama lebih dari 5 tahun, sehingga mereka mampu membantu kamu dalam mengatasi gejala stomatitis.
Tak perlu khawatir, sebab mereka juga telah mendapatkan ulasan positif dari pasien-pasien yang telah mereka tangani.
Nah, berikut ini daftar rekomendasinya:
Kamu bisa menghubungi dokter Bendy Dwi Irawan, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati pada tahun 2019.
Dokter Bendy Dwi Irawan kini berpraktik di Lampung Utara dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.
Dengan pengalaman selama 5 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan mampu memberikan penanganan akurat terkait gejala bersin terus menerus.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan Mulai dari Rp22.500,- di Halodoc.
Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dokter Rama Dani Putra, seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah tahun 2016.
Saat ini, ia menjalani praktik di Batam, Riau dan telah tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.
Berbekal pengalaman 8 tahun, dr. Rama Dani Putra dapat kamu percayai dalam mengobati gejala bersin terus menerus melalui Halodoc.
Chat dr. Rama Dani Putra Mulai dari Rp50.000,- di Halodoc.
Itulah dokter rekomendasi Halodoc yang siap memberikan layanan konsultasi seputar gejala bersin terus menerus.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter tersebut untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan.
Dengan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja dengan cepat dan mudah.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan obat alergi dan produk kesehatan lainnya dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu repot, produk akan dikirim dari apotek tepercaya langsung ke lokasimu!
Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!
Sakit kepala terus menerus bisa menjadi tanda terjadinya peradangan pembuluh darah pada otak, infeksi, hingga tumor otak. Waspadai gejala dan cara mengatasinya.
Semua orang pasti pernah mengalami sakit kepala setidaknya sekali dalam seumur hidupnya. Sakit kepala yang terjadi umumnya tidak berlangsung lama dan hanya terjadi sesekali saja. Namun, ada beberapa sakit kepala yang menetap untuk waktu lama atau sakit kepala terus-menerus, yang tentunya bisa mengganggu kegiatan penderitanya.
Untuk mencegahnya, ketahui penyebab terjadinya sakit kepala terus-menerus dalam artikel berikut ini.
Mengonsumsi Alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol dapat menghalangi tidur rapid eye movement (REM), yaitu periode ketika tubuh Anda memulihkan diri.
Mengonsumsi alkohol yang terus-menerus dapat memberikan banyak dampak kesehatan, termasuk kualitas tidur yang buruk.
Mengantuk di siang hari dapat disebabkan oleh kurang tidur. American Academy of Sleep Medicine (AASM) mencatat bahwa orang dewasa membutuhkan tidur antara 7 dan 8 jam setiap malam agar merasa waspada dan cukup istirahat keesokan harinya. Namun menurut AASM, sekitar 20% orang dewasa gagal mendapatkan tidur yang cukup.
Orang yang kurang tidur pada malam hari kemungkinan besar akan mengalami rasa kantuk berlebihan keesokan harinya. Orang yang sering kali tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup mungkin akan merasa lelah terus-menerus.
Penyebab umum kurang tidur termasuk jam kerja yang berlebihan atau tidak konsisten, kewajiban pribadi, dan kondisi medis yang mendasarinya.
Baca juga: Cara Menggemukkan Badan secara Alami dan Aman
Depresi dan stres dapat menyebabkan masalah tidur, termasuk kantuk berlebihan di siang hari, tidur berlebihan, atau tidur tidak nyenyak. Selain itu, masalah tidur juga dapat menyebabkan gejala depresi.
Kelelahan umum dan kelelahan di siang hari basa terjadi pada penderita depresi. Gejala depresi lainnya termasuk perasaan sedih, perasaan putus asa, perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan mengingat detail.
Iritasi pada hidung
Bersin yang terjadi secara terus menerus dapat terjadi akibat iritasi pada hidung.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena paparan asap rokok. Asap rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan hidung.
Selain asap rokok, bahan-bahan kimia juga merupakan penyebab umum dari iritasi hidung. Produk pembersih, cat, atau bahan industri dapat menimbulkan iritasi pada hidung.
Perubahan hormon yang terjadi ketika menjalani kehamilan dan masa pubertas dapat menyebabkan seseorang mengalami bersin terus menerus.
Saat kehamilan ataupun pubertas, biasanya hormon dalam tubuh dapat mengalami fluktuasi. Salah satunya adalah hormon estrogen yang dapat mempengaruhi jumlah histamin penyebab alergi yang beredar dalam tubuh.
Simak lebih jelasnya pada artikel berikut ini: “Muncul sebagai Reaksi Alergi, Ini Fakta tentang Histamin”.
Penyebab Sering Mengantuk Meski Sudah Cukup Tidur
Kantuk adalah ketika seseorang merasa mengantuk atau lelah secara tidak normal di siang har. Mengantuk dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti lupa atau tertidur pada waktu yang tidak tepat.
Berbagai hal dapat menyebabkan orang sering mengantuk. Hal ini dapat berkisar dari kondisi mental dan pilihan gaya hidup hingga kondisi medis yang serius. Bahkan terkadang penyebab kantuk tidak mudah diketahui.
Berikut ini berbagai macam penyebab orang sering mengantuk, di antaranya:
Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kondisi sistem muskuloskeletal dan kardiovaskular tubuh serta menurunkan suasana hati, yang semuanya menyebabkan kelelahan dan rasa kantuk.
Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin sering seseorang melakukan aktivitas fisik secara teratur, semakin besar kemungkinan tubuh merasa energik.
Olahraga telah terbukti dapat membantu menghilangkan rasa lelah yang disebabkan oleh berbagai kondisi medis, mulai dari kanker, penyakit autoimun, hingga depresi.
Baca juga: Manfaat Buah Pepaya bagi Kesehatan Tubuh
Bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran hidung dari berbagai benda asing seperti debu, serbuk sari, asap, atau kotoran.
Ketika partikel-partikel ini masuk dan mengiritasi hidung, tubuh secara otomatis merespons dengan bersin untuk mengusir iritasi tersebut.
Umumnya, bersin akan berhenti setelah benda asing tersebut dikeluarkan dan tidak lagi mengancam kesehatan.
Namun, ada kalanya bersin terjadi terus-menerus dan sulit untuk berhenti, yang tentunya menyebabkan rasa tidak nyaman.
Yuk simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penyebab bersin!
Mengenali Gejala yang Timbul
Banyak kasus sakit kepala kronis primer yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sakit kepala kronis non-primer, memiliki beberapa kemungkinan penyebab, antara lain infeksi, peradangan atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera dan gangguan tekanan pada otak.
Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan, antara lain :
Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.
Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.
Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari berturut-turut pada serangan pertama.
Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.
Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit kepala rebound.
Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.
Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah trauma kepala.
Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.
Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki gelisah (RLS) adalah kondisi yang mengacu pada dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki saat istirahat. Kondisi ini juga sering kali menimbulkan sensasi tidak nyaman pada kaki.
RLS dapat terjadi saat terjaga dan tidur. Orang yang mengalami RLS saat bangun mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur.
Jika RLS terjadi saat tidur, hal ini dapat menyebabkan kaki seseorang kejang atau tersentak berulang kali sepanjang malam. Meskipun hal ini mungkin tidak cukup untuk membangunkan orang tersebut, hal ini dapat mencegah mereka mencapai tahap tidur nyenyak. Akibatnya, orang tersebut mungkin merasa lesu dan lelah keesokan harinya.
Kontak langsung dengan hewan
Melakukan kontak langsung dengan hewan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami bersin yang sulit dihentikan.
Paparan bulu, air liur, serpihan kulit mati, hingga urine hewan dapat menyebabkan alergi dan kemudian membuat seseorang bersin terus menerus.
Salah satu alergi yang sering terjadi adalah alergi pada bulu kucing. Simak penjelasannya pada artikel berikut ini: “Waspada, Ini Bahaya Alergi Terhadap Bulu Kucing”.